fbpx

Berapa Harga Jual yang Pantas untuk Brand Clothing Kamu? (Part. 4)

By 9 November 2020 November 13th, 2020 Tips
harga jual brand clothing

Hi xpert people, artikel kali ini kita mau sedikit ngebahas tentang berapa harga jual brand clothing yang pantas untuk sebuah produk yang akan kamu jual nantinya. Bagi yang masih bingung, semoga artikel ini bisa menjawab.

Oiya, udah baca artikel sebelumnya tentang cara menjual produk brand clothing? Bagi yang belum baca, silakan dibaca dulu ya, karena artikel kali ini akan nyambung pembahasannya.

Nah, ngomongin soal harga jual brand clothing yang pas, berarti ngomongin target pasar brand clothing yang akan kamu sasar. Coba liat piramida berikut;

Gampangnya, piramida di atas menunjukkan pembagian kelas ekonomi dan daya beli konsumen secara general yang dibagi menjadi 3: kelas A, B, C dan kelas remedial.

Kalo kamu ngincer target kelas A, harga kisaran mulai 150K ke atas, untuk kelas B harganya kisaran 90K-150K, kalo ngincer target C harga kisaran 90K ke bawah (harga berdasarkan survey team Xpertees).

Kelas A punya market size yang lebih kecil, sedangkan C punya market size yang lebih besar, ini akan menentukan potensi pasar yang bisa kamu jangkau.

Mari kita bahas lebih detail.

Sebelumnya kasih bocoran lagi nih, beberapa brand yang produksi di Xpertees dengan harga produksi mulai dari 55,000, mereka menjual produknya bisa sampe seharga 180,000 per pcs (mau naik haji tuh orang, pft).

Yah, seenggaknya kualitas produk Xpertees dinilai sepadan hingga harga segituan, mayan banget dong, ehem, sengaja di-bold biar keren.

Meski sah-sah aja, harga jual baiknya perlu diriset. Kamu bisa aja menjual dengan harga tinggi untuk dapet untung yang lebih besar, tapi, apakah strategi ini selalu berhasil?

Beberapa brand yang produksi di Xpertees juga mempertimbangkan faktor harga yang relatif terjangkau, range-nya mulai 90,000an hingga 120,000an atau bermain di kelas B, ya.. tengah-tengah lah ya. Menurut kami, ini adalah range yang cukup bersaing.

Dalam bisnis, faktor kali (leverage) atau volume penjualan juga menentukan sebuah brand mampu berkembang atau tidak. Perputaran uang (modal) dan perputaran produk sangat penting di bisnis ginian, istilahnya cashflow. Jangan sampe niat kamu supaya dapet untung lebih besar, yang ada produkmu ngga laku, modal dan produkmu tidak bergerak, yang dampaknya tidak bisa produksi lagi, konsumen bosen dengan desain itu-itu aja, in the end: bubar.

Untung 15,000 tapi terjual 1,000 pcs akan lebih baik daripada untung 100,000 tapi terjual cuma 10 pcs.

“Tapi kalo jual murah, nanti orang-orang nganggep brand clothing gue murahan dong?!”

Ngga juga, kita ambil contoh Erigo (lagi), brand ini emang ga kira-kira si, harga bandrol sebuah t-shirt Erigo itu 180,000, mahal? Banget! Apalagi buat kaum proleteral yang tiap hari makan tempe alright. 

Tapi mereka mensiasatinya dengan strategi ngasih diskon gila-gilaan sampe 60% sehingga harga sale-nya sekitar 70,000an. Gimmick-gimmick sale atau diskon begini akan selalu menarik di benak konsumen. Apalagi Erigo sejak awal emang strateginya memperbanyak artikel produk untuk meningkatkan banyaknya transaksi. Kita pernah ngebahas Erigo di artikel ini juga, baca deh.

Bicara soal untung, kalo harga produksinya 55,000 dan harga jualnya 70,000an, cuma untung 15,000 kan? Tapi setiap hari diprediksi penjualan Erigo bisa sampe 1000 pcs (mungkin lebih) –ini kira-kira aja loh. Berapa tuh omzet dalam sebulan? Di samping itu, karena jumlah penjualannya masif, tentu mereka punya daya tawar ke vendor untuk neken harga produksinya dong?

Jangan sampe kayak gini nih, konsumen pengin bikin brand, kualitas minta yang paling bagus, desainnya rijit, kuantitinya dikit, dijual lagi dengan harga selangit, tapi minta harga produksi paling ngirit. Ga ada akhlak nih orang.

Back to topic, apakah konsumen nganggep Erigo brand murahan? Menurut kamu gimana? Bagi kami, nggak, Erigo tetep dipandang sebagai brand yang punya kelas. Alih-alih harga bandrol untuk target pasar kelas A, diskonnya bisa dijangkau market kelas B dan C, sehingga produk Erigo bisa masuk di semua kalangan.

Ngga ada salahnya juga sih kalo kamu mau jual dengan harga lebih tinggi, lets say mau jual 150,000an, tapi yang kemudian perlu kamu pertimbangkan adalah, ‘alasan apa supaya konsumen memilih brand kamu dibanding brand lain yang mungkin bisa dapet kualitas sama tapi harga jauh lebih murah?

Jawabannya, branding.

Branding bisa meliputi biaya packaging, biaya aksesoris, biaya kampanye (photoshot, design, dll), biaya endorse, biaya event, biaya iklan, atau biaya-biaya lain. Makanya jangan heran, kalo ada produk hypebeast yang harganya selangit, sebenernya biaya produksinya mungkin sama, tapi mereka mengeluarkan biaya lain yang ngga kalah besar.

Mana kira-kira yang lebih menguntungkan?

Yang harga jualnya tinggi belum tentu selalu lebih untung loh. Secara objektif, semuanya bisa dilihat di laporan keuangan atau laporan laba rugi, bisa jadi untung, bisa jadi profitnya akan sama dengan brand yang menjual dengan harga miring, atau bahkan rugi? Kita ngga tau ya, tapi hal itu mungkin banget terjadi setelah tau biaya-biaya lain yang dikeluarin.

Semuanya kembali mau dibawa ke mana brand kamu, perlu riset, menentukan positioning, strategi branding, dll, dan jangan lupa cermat dalam menghitung HPP dan biaya-biaya. Ngga harus tau semuanya dulu, learning by doing aja.

Sampe di sini dulu ya artikel kali ini, sampe jumpa di artikel berikutnya. Bagi kamu yang dari kemaren mikir-mikir pengin mulai bikin brand, semoga makin yakin! Baca juga tips-tips lainnya. Kalo udah yakin, hubungi CS kami untuk mulai diskusi rencana produksi kamu.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.