fbpx

Sablon Rubber Retak

By 27 October 2015 Info, Tips

Kenapa sablon rubber yang katanya elastis tapi ketika ditarik masih retak?

Sablon rubber atau karet, dikategorikan ke dalam water based ink atau tinta sablon berbasis air. Kenapa dinamakan rubber? Tentu saja karena karakteristik tinta ini yang elastisitas ketika ditarik, maka dari itu tinta ini sering disablon pada t-shirt berbahan combed atau spandex.

Tapi kenapa banyak ditemui sablon rubber yang retak ketika ditarik? Beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya: 1) proses curing, 2) campuran pigmen (bibit warna), 3) merk tinta yang digunakan.

1) Curing

Curing atau proses pengeringan adalah faktor yang paling penting dalam proses sablon. Kalau tinta rubber, curing yang tepat itu adalah dengan menggunakan heat press pada suhu 110C-170C.

Heat Press up to 280C

Heat Press

Jika budget tidak memadai, biasanya disiasati dengan disetrika, di-hair drying, dikipas angin, dijemur di terik matahari, sampai ditiup-tiup sampe kering (yang terakhir bercanda). Tentu teknik curing alternatif akan menghasilkan produk akhir yang berbeda kualitasnya dengan curing heat press.

Nah, untuk produk premium, sebaiknya teknik curing alternatif tidak digunakan karena tidak menjamin tinta rubber akan baik kualitas rekatnya, sehingga tidak ada salahnya rekan-rekan menanyakan ke vendor sablon kaos yang menawarkan produk standar distro perihal teknik curing apa yang mereka gunakan.

Tipe atau merk mesin heat press juga menentukan kualitas. Mesin heat press yang Pendekar Clothing – Sablon Bogor gunakan bermerk TOMA, lisensi Lucas SPS, Bandung.

2) Campuran Pigmen (Bibit Warna)

Pada dasarnya, tinta rubber itu dibagi menjadi 3 jenis; white, transparan, MAT. Tinta white adalah tinta berwarna putih 100%, tinta transparan adalah tinta tanpa warna yang biasa digunakan untuk separasi (CMYK), serta tinta MAT yaitu tinta dengan komposisi 50% white, 50% transparan -biasa digunakan untuk membuat warna baru dengan tambahan pigmen warna.

Tinta MAT adalah tinta yang sering digunakan untuk membentuk warna-warna solid. Pada umumnya, tinta rubber yang retak ketika ditarik adalah tinta-tinta berwarna pekat seperti hitam, merah, biru, dan lainnya. Warna-warna tersebut ketika dibuat harus dicampur dengan bibit warna lebih banyak, sedangkan bibit warna itu biasanya terbuat dari cairan (lebih banyak air). Hal inilah yang menyebabkan tinta ketika disablon dapat mudah retak, karena terlalu banyak mengandung air. Istilah untuk kasus ini sering disebut over-pigmen, atau over-bibit.

Biasanya tinta yang over-pigmen walaupun sudah dicuring dengan heat press, pada saat pertama kali pencucian normal (bukan dengan mesin cuci, dan perawatan normal, baca artikel ini), tinta yang disablon akan tetap mudah retak. Bagaimana solusinya? Solusinya dengan mengatur kekentalan tinta pada saat peracikan warna, bisa ditambahkan dengan binder pengental.

3) Merk

Merk juga menentukan kualitas tinta sablon. Pastikan merk yang digunakan oleh vendor sablon kaos pilihan teman-teman menggunakan merk yang terkenal berkualitas, baik import ataupun lokal, bukan tinta sablon oplosan. Penggunaan pasta dan pigmen juga harus dipastikan menggunakan merk tinta yang sama.

Kira-kira gitu dulu info kali ini, semoga bermanfaat buat rekan-rekan sekalian. Happy clothing.

9 Comments

  • Lardi Susanto says:

    Terimakasih infonya, gan. Oh iya, saya baru pemula di sablon, mau tanya kalo untuk mengencerkan rubber white yang terlalu kental pakai apa ya? Ada yang bilang pakai binder, apa betul?

    • Sam Maulana says:

      Hallo Pak Lardi, untuk mengencerkan rubber white, kami biasa pakai air secukupnya saja. Pastikan airnya itu adalah air destilasi, bebas dari mineral (bukan dari air keran, atau PAM).

      Binder yang kami pakai justru untuk pengental tinta.

  • Alim says:

    kalo mengeringkannya pake heat gun gimana min, apakah bisa ?

  • iyan fabian says:

    hallo, klo solusi untuk pasta putih yang retak bagaimana ya min, soalnya saya pernah di komplain karena sablobn pada bagian putih retak setelah di cuci

    • Xpert says:

      Halo untuk solusi pasta putih yang retak, usahakan pasta putihnya tidak terlalu kental, dan lakukan proses finishing menggunakan hotpress setelah di curing, agar hasilnya lebih tahan lama.

  • Muhamad Faisal says:

    Hallo saya dr cisarua, newbie jg soal sablon, mau tanya kalo finishing nya di setrika dengan kertas teflon gt minimal berapa lama ya min? terima kasih 🙂

    • Xpert says:

      Hallo Kak Faisal, jika menggunakan mesin heat press diperlukan waktu 30 detik dengan suhu minimal 160 derajat. Jika menggunakan setrika, sejujurnya kami belum pernah uji coba. 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.